Selasa, 08 Desember 2009

JOHN PETRUCCI

"Salah satu gitaris progressive yang paling popular"


Click for larger version Nama Lengkap: John Peter Petrucci
Website Resmi: JohnPetrucci.com
Group Band Sebelumnya: Majesty
Gitar: Ernie Ball Musicman, Ibanez
Tempat Lahir: Long Island, New York 12 Juli 1967
Pengaruh: Steve Morse, Allan Holdsworth, Yngwie Malmsteen, Metallica, Eddie Van Halen
Zodiac: Cancer
Tempat Tinggal: New York
Status: Menikah
Keahlian: String Skipping, Chromatic Scales, Arpegio, Matrix Modulation, dan lain-lain.

John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi). Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam yngwie malmsteen, randy rhoads, iron maiden, steve ray Vaughn, dan grup besar Semacam yes, rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.

Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.

Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi Dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni. Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.

John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.

John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum.

JOHN PAUL IVAN

"Gitaris Yang Suka Liar Di Panggung"


Click for larger version Nama Asli: Johannes Paul Ivan
Tempat/Tgl Lahir: Surabaya, 3 Januari 1971
Website Resmi : www.jpixxx.com Gaya Permainan: Rock
Group Band Sebelumnya: Big Panzer, Lost Angels, Boomerang
Pengaruh musikal: Jimmy Page, Jimi Hendrix, Joe Satriani, Kiss
Gitar Yang Digunakan: Gibson Les Paul



Sejak SMP Ivan sudah bisa bermain gitar. Ia sering melihat permainan gitar Lucky (nantinya gitaris Power Metal). Gitar pertamanya adalah merk Yamaha yang dibeli dengan harga Rp. 100.000 dimasa itu. Semenjak saat itu ia terus bermain gitar dan berniat untuk menjadi seorang gitaris rock.

Ivan pun membentuk band bersama Henry yang bernama Radd. Kemudian Ivan sempat bergabung dengan beberapa band Surabaya seperti Buldozer. Kemudian bersama Big Panzer sempat merilis 2 single dalam album INDONESIAN ROCK & METAL produksi Harpa Records tahun 1990.

Pada tahun 1991, Ivan kembali lagi bertemu dengan Henry di group LOST ANGELS yang merupakan cikal bakal BOOMERANG. Demi memperoleh kontrak rekaman, ia bersama bandnya mengikuti Festival Rock Log Zhelebour pada tahun 1993. Penampilan ia dan rekan-rekan berhasil memancing perhatian sang produser Log Zhelebour pemilik label Loggis Records. Akhirnya Boomerang mendapatkan kontrak.

Bersama Boomerang telah merilis album-album berikut : Boomerang (1994), Kontaminasi Otak 1995, Disharmoni (1996), Segi Tiga (1998), Hard and Heavy (1999), X'travaganza (2000), Terapi Visi dan album baru di tahun 2005 Urbanoustic. Kini ia telah menjadi salah satu gitaris rock yang terpandang di Indonesia. Ciri khasnya adalah rambut kriting, gondrong, liar dipanggung, dan menenteng Gibson Les Paul. Menurutnya dalam bermain gitar ia selalu mencoba memahami bagaimana cara Jimi Hendrix bermain gitar yang menurutnya merupakan satu dari sedikit gitaris yang bisa bermain di luar kepala. Meski terkadang ia tidak sadar bahwa permainannya di lagu-lagu tertentu terinvasi pengaruh dari gitaris-gitaris idolanya. Hal itu diakui oleh Ivan sendiri.

Selain aktif bersama Boomerang, ia juga ikut membantu pembuatan album band-band lain seperti Sngkenken (grup hard core dari Surabaya), dan Black Forest (band alternatif ska). Dalam memilih gitar, ia juga termasuk gitaris yang maniak menggunakan Gibson Les Paul. Namun ia juga pernah dikontrak oleh Fender sebagai artis yang tampil dalam acara perayaan 50 tahun Fender Stratocaster di beberapa kota besar di Indonesia bersama gitaris-gitaris lainnya seperti Tjahyo Wisanggeni, Andry Franzy, Rama Satria, dll. Di acara itu ia menggunakan sebuah gitar Fender. Ia juga tampil dengan penampilan baru rambut re-bondingnya yang menurutnya membuat ia makin muda kembali.

Namun selain itu ia juga tampil cukup lain dalam album terbaru Boomerang. Ia yang dulu menginginkan musik Boomerang lebih keras lagi, kini malah menampilkan lagu-lagu yang lebih ballad dari sebelumnya. Mungkin hal itulah yang menjadi salah satu penyebab ia untuk memutuskan hengkang dari Boomerang.

JOHN MAYER



Click for larger version Name : John Mayer
Born : Bridgeport, Connecticut
DOB : 16 October 1977
Biggest Influence : Stevie Ray Vaughan, Jimi Hendrix
Schools : Fairfield Warde High School, Brien McMahon High School
College : Berklee College Of Music

John Mayer adalah anak kedua dari 3 bersaudara yang lahir di Bridgeport, Connecticut, USA pada tanggal 16 Oktober 1977. Ibunya bernama Margaret adalah seorang guru bahasa Inggris dan ayahnya seorang kepala sekolah bernama Richard. Saudaranya bernama Carl dan Ben. (nama Ben disebut dalam lirik lagu John berjudul "83")

Pengalaman musiknya sudah dimulai waktu kecil dimana John mulai mendengarkan lagu2 Pop. Tapi John merasa kurang puas mendengarkan lagu2 Pop saja. Bahkan kadang John terkesan "maksa" untuk menyukai lagu2 yang didengarnya di MTV. Namun ketika John berumur 13 tahun, tetangganya memberikan sebuah kaset Stevie Ray Vaughan kepadanya. Disinilah titik awal perjalanan John ke dalam musik Blues. Musik dari SRV memberikan John inspirasi dan motivasi untuk bermain gitar. Lalu dia memohon kepada ayahnya untuk memberikan sebuah gitar elektrik.

Setelah berlatih selama dua tahunan, pada umur 16 tahun, John memulai karir musiknya. John mulai bermain di klub Blues setempat selama masa sekolahnya. Pada umur 18 tahun, John mulai bermain bersama sebuah band sekolah yang bernama Villanova Junction dengan Joe Beleznay, Tim Procaccini, dan Rich Wolf. Tapi band tersebut tidak bertahan lama. Setelah itu, John mulai bekerja di pom bensin setempat. John Mayer berkata "This [job] is important because it's going to kill off all the brain cells that are going to tell you not to do the stupid things coming up."

Kemudian pada umur 19 tahun, John Mayer memasuki masa kuliah dengan mendaftarkan diri di Berklee College Of Music. Tetapi setelah berkuliah selama beberapa bulan, John drop out karena dia merasa lebih tertarik untuk menulis dan memainkan lagu daripada mempelajarinya. John memilih Atlanta, Georgia untuk memulai karir musik profesionalnya. Disana John mulai menulis lagu sendiri dan memainkannya di klub2 setempat dimana dia mendapatkan sambutan hangat. Untuk memperluas popularitasnya, John mengizinkan pengunjung2 yang hadir di pertunjukkannya itu, untuk merekam lagu2 yang dia mainkan dan di posting ke web. John juga mulai mencari2 perusahaan rekaman dengan mengirimkan demo2 lagu yang dia tulis sendiri.

Pada tahun 1999, John Mayer merilis sebuah album indie yang berjudul "Inside Wants Out" yang dia jual di pertunjukkannya. Pada bulan Maret di tahun yang sama, John muncul di sebuah festival musik di Austin, Texas, dimana disana dia menarik perhatian eksekutif rekaman dari Columbia Records, yang memberikan kontrak rekaman di perusahaan Aware Records.

Setelah mendapatkan kontrak profesionalnya yang pertama, John mulai mempersiapkan album perdananya. Untuk album pertamanya, John bekerja sama dengan John Alagia yang memproduksi album2 untuk Dave Matthews, dan Ben Folds. Sebagian dari lagu2 dialbum ini diambil dari album "Inside Wants Out" seperti "Neon", "Back To You", "No Such Thing" dan "My Stupid Mouth". (* Meskipun "Inside Wants Out" boleh dibilang sebagai album perdana, "Room For Squares" merupakan album perdananya secara profesional *).

Pada tahun 2001, album barunya di rilis sebagai album indie yang berjudul "Room For Squares" .4 bulan kemudian, album ini dirilis ulang oleh Columbia Records dengan packaging baru dan bonus CD). Album ini mendapatkan review yang bagus. Salah satu penulis di majalah Rolling Stones memuji album ini dengan komentar "instantly likable and accessible". John mengambil ilham nama "Room For Squares" berdasarkan album jazz Hank Mobley yang berjudul "No Room For Squares". Alasan memilih judul tersebut dijelaskannya seperti ini "It made sense to me because I feel unsteady in coolness."

Dari titik ini, John Mayer terus menanjak ke atas. Untuk mempromosikan album "Room For Squares", John mengadakan tur konser. Salah satu yang terekam adalah "Any Given Thursday" dimana John bermain di Birmingham. John juga memberikan penghormatannya kepada idola gitarnya Stevie Ray Vaughan dengan memainkan versi pendek dari lagu yang berjudul "Lenny".

Kerja keras John dalam album "Room For Squares" ini membuahkan sebuah Grammy Award untuk lagu "Your Body Is A Wonderland" sebagai Best Male Pop Vocal Performance di tahun 2003. John juga dinominasikan sebagai Best New Artist tapi tidak menang.

Selama promo dan tur, John Mayer juga mulai menyiapkan materi untuk album berikutnya. Kali ini dia bekerja sama dengan Jack Joseph Puig yang memproduseri artis2 seperti No Doubts, dan Sheryl Crow. Album ini direkam di New York, rumah John sekarang dan diselesaikan di Los Angeles, markas dari J.J Puig. Di album ini John juga bekerja sama dengan musisi legenda seperti peniup trompet Jazz Roy Hargrove, drummer Matt Chamberlain dan Steve Jordan, perkusionis Lenny Castro dan pemain horn Jerry Hay.

Pada bulan September 2003, album barunya yang berjudul "Heavier Things" dirilis. John memanggilnya "Heavier Things" karena memang materi lagu2 di album ini terkesan lebih berat dari album sebelumnya. Album ini juga lebih elektrik ketimbang "Room For Squares" yang lebih akustik. John menganggap album ini sebagai kencan pertamanya dengan gitar elektrik. Untuk promo, John juga melakukan tur ke beberapa bagian di dunia.

Melalui album ini, John juga mendapatkan nominasi Grammy untuk "Song Of The Year: Daughters" dan "Best Male Pop Vocal Performance: Daughters". John memenangi kedua nominasi ini tetapi mungkin lebih bangga terhadap Best Male Pop Vocal ketimbang Song Of The Year. Ini karena John awalnya tidak ingin merilis Daughters sebagai single. John juga merasa Alicia Keys pantas mendapatkan Song Of The Year. Setelah Grammy John mengatakan "I'll just screw the top off of it and give her the lower part of it." John memberikan terima kasih untuk orang2 yang mendorongnya untuk merilis Daughters sebagai single. John juga mendedikasikan lagu ini untuk neneknya Annie Hoffman yang meninggal pada bulan Mei 2004.

Pada tahun 2004, John diundang oleh Eric Clapton ke sebuah festival yang bernama CrossRoad Guitar Festival. Disana dia bermain sepanggung bersama nama2 besar legendaris seperti B.B King, Buddy Guy, Carlos Santana, dan Eric Clapton. Di festival ini John memainkan sebuah jam session dan lagu "City Love".

Di tahun 2005, John mulai bereksperimen dengan musik yang lain daripada musik yang dia mainkan secara mainstream. John membentuk John Mayer Trio, sebuah 3 man band yang berisikan dirinya (Vokalis, Gitaris), Steve Jordan (back vocal, drummer) dan Pino Paladino (Bassis), mengikuti jejak idola terdahulunya seperti Jimi Hendrix Experience, dan Stevie Ray Vaughan and Double Trouble. Band ini pertama kali berkumpul di awal tahun 2005 dimana band tersebut memainkan lagu Jimi Hendrix yang berjudul "Bold As Love" untuk sebuah acara amal untuk Tsunami. Lalu, band ini berkumpul lagi untuk memainkan lagu "Daughters" di Grammy Awards 2005. Pada bulan November 2005, band ini merilis album live pertamanya berjudul "TRY!". Harapan John pada album ini adalah untuk menikahkan Blues dan Pop.

John Mayer akan merilis album solo terbarunya di tahun 2006 dengan judul "Continuum".

Albums :
- "Villanova Junction Demo" (indie release) (1995)
- "Lo-Fi Masters Demo" (indie release) (1999)
- "Inside Wants Out"(indie release) (1999)
- "Room for Squares" (2001) 4x Platinum
- "Inside Wants Out" (label release) (2002)
- "Any Given Thursday" (live) (2003) Platinum
- "Heavier Things" (2003) 2x Platinum
- "As Is" (live) (2004)
- "Room for Squares" (Dual disc re-release) (2005)
- "Try!" (2005)
- "Continuum" (to be released early 2006)

JOE SATRIANI

"Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi"


Click for larger version Nama Lengkap: Joe Satriani
Website Resmi: Satriani.com
Tempat/Tgl Lahir: 15 Juli 1956 di Westburry, New York, USA
Group Band Saat Ini: Joe Satriani
Group Band Sebelumnya: The Squares
Pengaruh: Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore
Gitar: Ibanez JS Series
Keahlian: Tapping, Alternate Picking, dll

Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.

Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.

Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.

Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.

Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).

Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990an.

Setelah Engines of Creation album seperti apalagi yang akan dirilis Joe Satriani berikutnya? Kita nantikan saja!!

JOE PERRY

"Salah satu gitaris rock n roll yang tetap exist hingga 3 dekade


Click for larger version Nama Lengkap: Joe Perry
Tempat/Tgl Lahir : Lawrence, Massachusetts / 10 September 1950
Grup Band : Aerosmith
Grup Band Sebelumnya : Flash, Hopedale Band, Pipedream, Plastic Glass, Jam Band and Joe Perry Project
Gitar : 2 Gibson “The Boneyard” Joe Perry Model (one with bigsby), Gibson “Blackburst” Joe Perry Custom Model, Gibson “Billie” Lucille custom (His wife photo airbrushed), Gibson guitar (various models), Fender guitar (various models), Gretsch Black Falcon, Gretsch Duo-jet Double neck, Dean Armstrong/Ampeg and much more…
Efek : Digitech whammy wh-1, Electro Harmonix, Vox wah, Crybaby wah, Fulltone, Line 6 DL-4 and MM4 dll
Ampli : Gibson Goldtone amps, Fender amps, Marshall amps, Vox amps dan Orange amps
Pengaruh Musikal: Chuck Berry, The Beatles, Elvis Presley, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, Rolling Stones, BB King etc.
Gaya Permainan : Blues, Rock N Roll


Joe Perry merupakan salah satu gitaris rock n roll terbaik di Amerika. Ia bersama Aerosmith sudah menjalani karir bermusik selama 30 tahun lebih. Ia belajar gitar pada saat berumur 6 tahun setelah diberikan ukulele oleh pamannya. Tak lama kemudian Joe Perry mendapatkan gitar listrik pertamanya yang dibelikan oleh ayahnya. Joe tidak pernah mengambil kursus gitar sama sekali. Semua dipelajari dengan otodidak. Semua teknik permainan gitarnya adalah murni feeling.

Pada saat berumur 14 tahun ia membentuk band pertamanya bernama Flash. Setelah membentuk beberapa band, Ia bertemu dengan Tom Hamilton yang akan menjadi Bassist Aerosmith saat membentuk Jam Band. Kemudian pertengahan tahun 1969 Joe dan Tom bertemu dengan Steven Tyler yang pada saat itu sedang manggung bersama bandnya Chain Reaction di sebuah klub bernama The Barn di daerah Lake Sunapee, New Hampshire. Joe sangat kagum dengan permainan bandnya Steven saat itu.

Tak lama kemudian Joe perry dengan Jam band manggung di The Barn dan mengajak Steven Tyler yang pada saat itu sedang memotong rumput untuk datang melihatnya. Setelah tidak ada yang dilakukan Steven datang ke The Barn dan sangat terkesima melihat Joe Perry memainkan lagu dari Fleetwood Mac yang berjudul Rattlesnake Shake. Setelah band dari Steven maupun Joe Perry bubar, mereka mulai nongkrong bareng dan berencana membuat band. Pada musim panas tahun 1970 Joe Perry, Tom Hamilton, Steven Tyler pindah ke Boston dan merekrut Joey Kramer sebagai drummer dan Brad Withford sebagai gitaris. Dengan formasi ini mereka membentuk Aerosmith dan mulai bereksperimen dengan obat2an dan alkohol.

Aeosmith mulai manggung di klub2 lokal dan menarik perhatian dari Clive Davis yang merupakan presiden dari Colombia Record untuk mengontraknya. Aerosmith merilis album pertamanya yang berjudul Aerosmith pada tahun 1973 dengan single pertama mereka yang berjudul Dream On. Namun album ini tidak begitu sukses di pasaran dan hanya terjual dibawah 100,000 kopi. Pada tahun 1974 dibawah asuhan producer Jack Douglas Aerosmith merilis Get Your Wings dengan single andalan Train Kept a Rollin’ yang merupakan lagu dari The Yardbirds.

Nama Aerosmith mulai besar dan mereka merilis Toys In the Attic pada tahun 1975 yang terjual 6 juta copy dengan lagu2 andalan seperti Sweet Emotion dan Walk This way. Tahun 1976 Aerosmith merilis Rocks yang dengan cepat mendapat platinum dengan lagu2 seperti Back in The Saddle, Last Child, Nobody’s Fault dan Rats in the Cellar. Nama Aerosmith dan Joe Perry semakin besar saat merilis album ini. Album2 berikutnya adalh Draw the Line (1977), Live Bootleg atau bias dibilang album ‘the best of’ Aerosmith (1978) dan Night in The Ruts (1979). Namun karena ketergantungan dari obat2an dan alkohol membuat terjadinya berbagai konflik di dalam Aerosmith. Puncaknya , setelah bermain ‘sold out arena’ di Cleveland pada tahun 1979 Joe Perry menyatakan dia keluar dari Aerosmith. Posisinya digantikan oleh Jimy Crespo. Dan kemudian disusul oleh keluarnya Brad Withford pada tahun 1981.

Joe Perry memutuskan untuk bersolo karir dengan mendirikan Joe Perry Project yang menghasilkan 3 album, Let the Music Do the Talking (1980), I’ve Got Rock ‘n’ Roll Again (1981) dan Once a Rocker, Always a Rocker (1983). Setelah 4 tahun keluar dari Aerosmith, Joe Perry maupun Aerosmith menyadari keajaiban yang mereka miliki saat bersama dan memutuskan untuk reunited pada tahun 1984. Untuk merayakan kembalinya Aerosmith mereka langsung menggelar Back in The Saddle Tour. Kemudian Aerosmith merilis Done With Mirrors (1985), Permanent Vacation (1987) dan Pump (1989).

Pada saat era musik berubah menjadi grunge di tahun 90an Aerosmith masih tetap berkarya dan merilis Get a Grip (1993) dengan lagu2 seperti Cryin’, Amazing, Crazy dan Livin On the Edge. Aerosmith mendapatkan berbagai pengahargaan untuk album ini baik dari Grammy hingga VMA dari MTV. Kemudian Aerosmith merilis Nine Lives (1997), Just Push Play (2001), (O Yeah) Ultimate Aerosmith Hits (2002) dengan single Girls of Summer dan Honkin’ on Bobo (2004) yang merupakan cover dari lagu2 blues classic. Aerosmith juga mengisi beberapa soundtrack film diantaranya Armageddon dengan lagu I Don’t Want to Miss a Thing, Charlie’s Angels dengan lagu berjudul Angel’s Eyes dan Spiderman.

Pada tahun 2005 Joe Perry merilis album solonya yang berjudul Joe Perry dan ia mendapatkan nominasi Grammy dalam kategori best rock instrumental untuk lagunya yang berjudul Mercy. Joe Perry bersama Aerosmith banyak mendapat penghargaan diantaranya Grammy, VMA, Icon dari MTV dan pengahargaan tertinggi untuk musik rock, Rock ‘n’ Roll Hall of Fame. Setelah 30 tahun lebih bermusik Joe dan Aerosmith tidak akan berhenti sampai mereka mengumumkan kapan tour terakhir mereka dan rencananya Aerosmith akan kembali masuk dapur rekaman pada tahun 2006.

JIMMY PAGE

"Salah satu pionir era guitar hero"


Click for larger version Nama Lengkap : Jimmy Page
Tempat/Tgl Lahir : Heston, Middlesex U.K / 9 Januari 1944
Website : www.jimmypageonline.com
Gaya Permainan : Blues, fFolk, Indian, Rock n' Roll
Grup Band Sebelumnya : Carter Lewis & the Southerners, Neil Christian & the Crusaders, Yard Birds, Led Zeppelin
Group Band sekarang : Page and Plant
Pengaruh musikal : Eric Clapton, Sonny Boy Williamson, Muddy Waters, Albert King, Robert Johnson, Jimi Hendrix, Link Wray, The Rolling Stones, Les Paul, Cream, Chuck Berry, Jeff Beck, The Beatles, Willie Dixon, Paul Burlison, Jet Harris & Tony Meehan(Diamond,ex-Shadows), Ron Kellerman, Elvis Presley
Teknik Andalan : Appergio, Slurring, Folk picking style
Gitar Yang Digunakan : Gibson Les pauls Jimmy page Trademark signature, Gibson Double neck Jimmy page Trademark signature and riff master deluxe
Ampli : Framus
Senar : Black Diamond String


Jimmy Page adalah salah satu gitaris yang mempengaruhi banyak gitaris pada eranya sekitar pertengahan 60-an dan tahun 70-an. Pertama kali belajar gitar saat masih muda melalui Spanish gitar pemberian orang tuanya. Ia mulai bermain gitar ketika berusia 13 tahun karena terpengaruh oleh gaya rock n roll Elvis Presley pada lagu "Baby, Let's Play House". Awal tahun 60-an ia membuat album bersama beberapa band lokal seperti Carter Lewis & the Southerners dan Neil Christian & the Crusaders. Pada tahun 1963 ia menjadi additional gitar untuk Diamond band bersama Jet Harris & Tony Meehan(ex-Shadows). Singlenya berhasil mencapai puncak tangga lagu Inggris.

Tahun 1966 ia bergabung dengan Yardbirds sebuah band yang dipelopori Jeff Beck dimana ia menjadi lead guitar menggantikan posisi Eric Clapton yang keluar. Di Yarbirds ia hanya ikut tampil dalam 1 album yaitu, Little Games. Namun ia juga sempat mengikuti beberapa promo tur albumnya.

Thn 1968 ia bergabung dengan Led Zeppelin dan mengalami masa puncak kejayaannya. Selain Jimmy, personel lainnya terdiri dari John Paul Jones (bass), Robert Plant (vocals), dan John Bonham (drum). Bersama band ini banyak hits yang telah dibuatnya, Dazed and Confused, Whole Lotta Love, Immigrant Song, Black Dog, Stairway To Heaven, termasuk lagu exotic bernuansa timur tengah “Kahsmir”. Sedangkan album-album yang ia hasilkan bersama Led Zeppelin antara lain : Led Zeppelin I, Led Zeppelin II, Led Zeppelin III, Led Zeppelin IV, Houses of the Holy, dan Physical Graffiti. Album-album ini menjadikan Led Zeppelin sebagai band tersukses di tahun 70-an. Wabah permainan gitar Jimmy Page kemudian menjadi inspirasi bagi gitaris-gitaris Heavy Metal beberapa tahun kemudian. Sayangnya, kematian sang penggebuk drum, John Bonham membuat band ini jadi tak menentu arah. Akhirnya band ini vakum atau bisa dibilang bubar.

Di sela kesuksesannya dengan band2 nya Jimmy Page juga mengeluarkan single solo seperti “Rare Jimmy Page solo 45” yang di release tahun 1965. Di tahun-tahun 80an saat band heavy metal ramai bermunculan, Jim juga sempat berkolaborasi dan menjadi guest star dalam album-album berbagai artis seperti David Coverdale, Robert Plant, dan lain-lain.

Meski Led Zeppelin sudah tak jalan lagi, namun di pertengahan tahun 80-an sering terjadi proyek reuni Led Zeppelin dengan bantuan beberapa additional drummer seperti Phill Collins sampai anak John Bonham sendiri, Jason Bonham. Tahun 1994, proyek reuni ini sempat menghasilkan album akustik No Quartet dan tampil dalam tur dunia MTV Unplugged yang disambut sangat antusias oleh penggemar-penggemar mereka di era jayanya dulu.

Senin, 07 Desember 2009

JIMI HENDRIX

"Sang Dewa Gitar"


Click for larger version Nama Asli: James Marshall Hendrix
Tempat/Tgl Lahir: Seattle, 27 November 1942
Gaya Permainan: Blues & Rock
Group Band: Jimi Hendrix Experience, Band of Gipsy, The Velvetones
Pengaruh musikal: Bob Dylan, B.B. King, Muddy Waters, Howlin' Wolf, Buddy Holly, dan Robert Johnson
Gitar Yang Digunakan: Fender Stratocaster
Efek : Vox Clyde McCoy wah pedal, Roger Mayer Octavia, Dallas Arbiter Fuzz Face

Terlahir dengan nama Johnny Allen Hendrix yang kemudian diganti menjadi James Marshall Hendrix oleh ayahnya, James "Al" Hendrix. Jimi semasa kecilnya sering berpura-pura menjadi gitaris setelah menyaksikan penampilan B. B. King. Ia menggunakan ukulele sebagai gitarnya. Melihat ketertarikan Jimi pada gitar, kemudian ayahnya membelikan dia sebuah gitar second hand seharga 5 dollar pada saat ia berusia 16 tahun. Ia pun bergabung dengan grup band pertamanya, The Velvetones yang hanya bertahan selama 3 bulan. Pada musim panas berikutnya ayahnya membelikan gitar elektrik Supro Ozark 1560 S. Kemudian ia bergabung dengan band The Rocking Kings.

Tahun 1961 ia meninggalkan Inggris untuk hijrah ke Amerika Serikat. Ia menjadi salah satu prajurit United States Army. Namun sebuah cedera yang ia dapatkan saat terjun payung memaksanya batal untuk menjadi prajurit. Ia pun mulai menjadi gitaris cabutan dengan nama Jimmy James. Disini ia bertemu Little Richards dan kemudian membentuk bandnya yang bernama Jimmy James and The Blue Flames. Awal tahun 1965, Jimi bermain dalam sebuah acara kecil di kawasan Greenwich Village. Dalam sebuah jam session kecil dengan bassis grup Animal, Chas Candler. Chandler sangat terperana melihat permainan Jimi. Hingga setahun kemudian ia mengajak Jimi untuk kembali ke London dan membentuk band mereka dengan memasukkan drummer Mitch Mitchel. Chas Candler sendiri lebih memilih menjadi manager dan posisi bassis diisi oleh Noel Redding. Band tersebut diberi nama Jimi Hendrix Experience dan mulai menjadi pembicaraan di London sepanjang tahun 1966.

Single pertamanya, Hey Joe berhasil masuk kedalam Top UK Charts selama 10 minggu. Melihat antusiasme yang bagus, Jimi cs segera merelease album Are You Experienced?. Dengan memuat nomor-nomor seperti Purple Haze, The Wind Cries Mary, Foxey Lady, Fire, dan Are You Experienced? di masa mendatang, album ini merupakan album rock terpopuler sepanjang masa. Selain itu, album tersebut menjadi sangat fenomenal dan meroketkan nama Jimi Hendrix. Setiap penampilannya selalu ditonton ratusan bahkan ribuan orang.

Sukses album pertama membuatnya segera merampungkan album berikutnya, Axis: Bold As Love pada tahun 1968. Di album ini ia berusaha keras mengeksplorasi permainan gitarnya. Ia kemudian kembali ke Amerika untuk membangun studionya yang bernama Electric Lady Studio yang berlokasi di kota New York.

Bulan Agustus 1969, Jimi Hendrix tampil dalam salah satu event musik terbesar di Amerika, Woodstock. Kali ini ia tidak membawa nama Experience, tetapi bersama Gypsy Sun & Rainbows yang juga menampilkan Mitch Mitchell, Billy Cox, Juma Sultan, dan Jerry Velez. Namanya semakin berkibar sebagai gitaris nomor satu dunia. Semua penonton yang menyaksikan permainan gitarnya begitu terpukau. Ia menampilkan aksi solo gitar yang dirangkai dengan aksi panggung yang liar seperti memetik senar gitar dengan menggunakan gigi, membakar gitar, memainkan feedback, distorsi, dan aksi merusak gitar lainnya. Setelah itu ia membentuk grup baru yang bernama Band of Gipsy dan melepas album Hendrix: Live At The Fillmore East in 1999. Setahun berikutnya ia kembali membentuk Jimi Hendrix Experience dan merampungkan album yang berjudul First Rays Of The New Rising Sun. Namun sebuah tragedi menyebabkan ia tak bisa merasakan hasil jerih payahnya dalam album tersebut. 18 September 1970 ia ditemukan tewas. Di sampingnya ditemukan sejumlah pil tidur. Polisi mengatakan ia tewas akibat overdosis. Penampilan terakhirnya sebelum tewas yaitu bersama band asal Amerika yang bernama War di Ronnie Scott's club, London.

Semua orang tidak akan menolak apabila dikatakan bahwa ia adalah pelopor dan inspirator terbesar dalam permainan gitar yang berkembang di abad ke-20. Karya-karyanya selalu menjadi referensi para gitaris-gitaris baik yang masih pemula maupun yang sudah master sekalipun. Ia yang mempopulerkan trik-trik bermain gitar elektrik seperti Feedback dan distorsi yang akhirnya dipakai oleh semua gitaris yang menggunakan gitar elektrik dimasa depan. Sudah tak terhitung banyaknya gitaris yang menjadikannya sebagai influence musik terbesar mereka. Nama-nama seperti Brian May, Yngwie Malmsteen, Ritchie Blackmore, Steve Lukather, Eric Clapton, Slash, Joe Satriani, Paul Gilbert, dan Steve Vai hanyalah sedikit dari gitaris-gitaris yang terinfluence permainannya. Bukan hanya permainan gitarnya saja yang banyak dicontek, tetapi lagu-lau karyanya seperti Little Wing, Voodo Child, dan Red House menjadi lagu-lagu yang paling sering dibawakan baik dalam bentuk penampilan Live maupun rekaman. Dalam setiap voting atau polling di majalah-majalah, ia selalu terpilih sebagai The Greatest Guitarist All Time.